Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Minggu, 23 Desember 2012

Refleksi Akhir 2012: Kebiasaan Menghitung Masalah atau Prestasi?

Refleksi Akhir 2012: Kebiasaan Menghitung Masalah atau Prestasi?

Pernahkan Anda menghitung waktu sendiri dan bersama orang lain saat merenung atau berdiskusi: soal apakah yang paling banyak diperbincangkan?

Dalam film "Source Code", ada gambaran singkat bila seseorang mampu mengulang 8 menit kejadian sebelum otak seseorang mati total maka ada 6 skenario yang dipertunjukkan di dalam film tsb. Apakah kita masih punya kesempatan seperti dalam film "Source Code" tsb? Tentu aja tidak. Karena film tsb seolah menjelaskan bahwa dari sekian banyak skenario manusia kadang terlampau lambat atau selalu salah memutuskan skenario mana yang seharusnya dipilih saat bertindak/diskusi: soal nasib, soal masa lalu, soal orang lain, soal pribadi, kesulitan atau kemudahan.

Sebenarnya hampir sama seperti skenario di "Source Code", dalam kehidupan nyata, selama 24 jam kita di"biasa"kan dengan tindakan-tindakan berulang dan hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah "makhluk kebiasaan", yaitu mencoba hidup lebih baik dengan kebiasaan-kebiasaan.

Salah satu adegan dalam film "Life of Pi", seekor harimau bisa di"biasa"kan hidup selama 6-7 bulan untuk berdamai dengan seorang Pi di tengah-tengah lautan yaitu menunggu dan memakan ikan yang harus di"biasa"kan dicari oleh Pi, karena kalau tidak Pi yang akan disantap harimau. Akhirnya Pi menyadari tanpa harimau yang harus dikasih makan sekaligus menjadi "teman kerja" yang mampu membuat Pi bertahan hidup selama 7 bulan!

Bagaimana kita menyadari kehidupan dengan tindakan berulang-ulang itulah isi pesan dari kedua film yang sangat menarik bisa kita terapkan dalam hidup. Percayalah akhir tahun 2012 ini akan memulai awal tahun 2013 berulang-ulang, akan tetapi apakah sudah kita memilih skenario yang benar?

Setiap kali ada waktu bersama pasangan, keluarga, teman main atau teman kerja dsb, apakah skenario:
1. "Cari masalah" yaitu adu/membandingkan besar masalah sendiri dengan orang lain?
2. "Soal nasib" yaitu mencoba melihat nasib sendiri dengan melihat nasib orang lain?
3. "Soal kesialan" yaitu merasa sial menikah/bertemu/berteman dengan seseorang atau keluarga besar-nya?
4. "Soal kesempatan" yaitu menghitung waktunya untung rugi bila kita sudah tahu hukum kebiasaan.

Saya menyarankan ambil skenario 4: lupakan soal perasaan gengsi atau apapun batasan bila kita mau memulai untung-ruginya soal kebiasaan. Sama seperti hukum gravitasi: tidak pandang soal apapun, selama sesuatu di bumi memiliki massa/berat pasti patuh yaitu jatuh kebawah. Demikianlah soal kebiasaan kita berdampak.

Stop merasa korban atau menciptakan korban-korban baru dengan harapan orang-orang bisa mengerti betapa sakit hati Anda, tetapi tetaplah belajar menghitung ulang (selama masih ada waktu dan kita masih sehat) apa untungnya kebiasaan-kebiasaan perilaku Anda. Praktekkanlah dan lihatlah "mukjijat-mukjijat" yang masih bisa Tuhan ijinkan kita lihat di penghujung tahun 2012 ini. Salah satu mukjijat yang penulis dapatkan adalah semakin kita menghitung untung sesuatu perilaku akan semakin yakin untuk melakukan perilaku menguntungkan selanjutnya.

Jadi ngga cukup kan cuma bilang "I am sorry", "Please" dan "thank you" tetapi yang lebih penting masih bisakah kita menghitung tindakan perilaku positif Anda dan orang lain?
inserted at 2012-12-17 10:00:00   |  (Ir. William Wiguna, CPHR., CBA., CPI.)

Testimoni Manager HRD Buccheri Group tentang Program Passion of Teamwork (BKPI Program)

Pengalaman mengikuti Program BKPI di BUCCHERI Group

·    Program BKPI di Buccheri Group telah diawali dengan Seminar PREVIEW tanggal 04 Mei 2012 selama satu jam dan Kick Off Training tanggal 19 Mei 2012 selama empat jam. Setelah itu dilanjutkan COACHING yang disampaikan oleh Bapak William Wiguna dan Tim Care Plus Indonesia secara simultan selama 2-3 jam, dengan Siklus/Target Pelatihan (6 bulan pertama) setiap hari Selasa di Kantor Pusat PT. Buccheri Indonesia, dengan Agenda Coaching sebagai berikut :

1.      Mengambil Data, Mengukur Tingkat Kepercayaan dan Membuat Passport Pribadi
2.      Latihan dan Konseling Problem
3.      Latihan Scoring Pribadi/TEAMWORK
4.      Memulai Passport Pribadi dan Handling Objection
5.      Memulai Menambah BKPI ("jurus")
6.      Scoring Final UJI COBA PERTAMA

 Selain itu diadakan dua kali WORKSHOP pada bulan Juli dan Oktober 2012. Buku LIFE TIME yang ditulis dan diterbitkan sebagai pilihan bagi peserta coaching untuk menambah wawasan mereka.
Program rekap rapor sudah dimulai sejak siklus 4 dan siklus 5, semua sudah bisa mendapatkan nilai maksimal yaitu 100% sehingga bisa dilanjutkan dengan jurus EFISIENSI dan EFEKTIVITAS di siklus 6.
Ada 44 peserta yang mengikuti workshop kedua pada tanggal 30 Oktober 2012 dan semuanya memberikan feedback sebagai berikut :

o   (95%) 42 peserta menyatakan bisa menerima informasi lengkap dengan BAIK
o   (97%) 43 peserta menyatakan perlengkapan disiapkan dengan BAIK
o   (95%) 42 peserta menyatakan program BKPI bisa MENYELESAIKAN MASALAH
o   (100%) 44 peserta menyatakan program BKPI bisa MENDUKUNG KERJA dan KARIR
o   (95%) 42 peserta menyatakan MAU MELANJUTKAN PROGRAM BKPI

Sampai berakhirnya program BKPI pada tanggal 29 Nopember 2012, sebanyak 48 peserta mengikuti program ini yang secara tetap. Ada 8 peserta yang hanya dapat mengikuti coaching sampai dengan siklus 4 atau 5, tidak dapat mengikuti program hingga tuntas  di siklus 6 yaitu menambah jurus terkait efisiensi → hemat dan efektivitas → target, disebabkan sedang cuti melahirkan atau tugas ke luar kota.
·        Dari hasil SUMMARY RAPORT terlihat pada umumnya score karyawan telah mencapai 80-100% dan sebanyak 48 orang (sampai dengan tanggal 20 Nopember 2012 telah menambah jurus kerjanya).
·      Pada awalnya kami dari tim HRD sangat sulit menggerakkan teman-teman untuk mau memberikan LL 100% (Laporan Lengkap 100%) kepada atasan dan IL 100% (Informasi Lengkap 100%) kepada sesama teman kerja atau bawahannya.

·         Pekerjaan ini awalnya sangat membosankan karena rutin dan dilakukan setiap hari, namun seperti tergambar dalam film Karate Kid, tak terasa kami jadi terasah dan terbiasa dan rasanya kami bisa tambah jurus kerja dengan bekerja lebih lagi dari yang biasa kami lakukan sehari-hari.
·         Tanpa sadar prilaku melapor dan memberikan informasi ini terbiasa kami lakukan.

·         Tetapi yang terpenting adalah sebagian besar (80%) karyawan telah menunjukkan prilaku yang meningkat dengan membuat LL dan IL. Tak terkecuali Direktur juga mengisi BUKU PASSPORT-nya dengan lengkap dan dibuktikan dengan SCORE RAPORT yang baik (100%).

·         Saya kira kami makin sadar bahwa kami dapat menghargai hasil kerja dengan metode BKPI ini sehingga atasan dan orang lain bisa menilai hasil dan prestasi kerja yang selama ini kami tak sadar akan kelebihan yang kami miliki masing-masing.

·         Kami sangat berterima kasih kepada Pimpinan dan Manajemen Buccheri yang telah memberikan dukungan yang optimal kepada kami untuk belajar melalui Program BKPI dari Care Plus Indonesia.
·         Oleh sebab itu kami mendukung agar program ini dapat dilanjutkan di Buccheri Group untuk tahapan berikutnya.

Terima kasih.

Jakarta, 29 Nopember 2012                                                    
Dibuat oleh                                                      Mengetahui,



(Natalie Sofia Lie)                                           (Io Rudianto)
Mgr. HRD                                                        Direktur PT. BUCCHERI INDONESIA

Aku Adalah Kebiasaan

Aku adalah kebiasaan ~ Brian Tracy

Siapakah aku?
Aku adalah teman tetapmu
Aku adalah penolongmu yg terbesar
Atau bebanmu yg terberat. Aku akan
mendorongmu maju atau menyeretmu
menuju kegagalan. Aku sepenuhnya
tunduk kepada perintahmu. Sebagian
hal yg kulakukan mungkin sebaiknya
kamu serahkan saja kepadaku, maka
aku akan dapat melakukannya
dengan cepat dan tepat.

Aku mudah diatur – kamu tinggal
tegas terhadapku. Tunjukkanlah kepadaku,
bagaimana persisnya kamu ingin sesuatu
itu dilaksanakan dan setelah beberapa kali belajar aku akan melakukannya
dengan otomatis. Aku adalah hamba dari
semua insan besar, dan sayangnya,juga
hamba dari semua pecundang. Mereka yg besar, telah kujadikan besar.
Mereka yg gagal, telah
kujadikan pecundang.

Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan ketepatan seperti mesin
ditambah intelijensi manusia. Kamu bisa
menjalankan aku demi keuntungan atau demi kehancuran – tak ada
bedanya bagiku.

Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah
terhadapku, maka aku akan meletakkan
dunia di kakimu. Kendorlah terhadapku
maka aku akan menghancurkanmu.

Siapakah Aku?

AKU ADALAH KEBIASAAN